Mengapa wanita menikah ingin bunuh diri

From Audiopedia
Revision as of 14:36, 18 July 2023 by Marcelheyne (talk | contribs) (XML import)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to: navigation, search

Di banyak negara berkembang, pernikahan adalah sumber stres yang besar untuk para wanita. Beberapa faktor yang bisa mengarah pada tindakan bunuh diri adalah:

  • pernikahan dini (terkadang terlalu muda)
  • kurangnya hak dalam memilih pasangan (perjodohan)
  • masalah mahar/mas kawin
  • ditekan agar segera memiliki anak di suia muda (seringkali terjadi untuk mendapat keturunan lelaki)
  • ketergantungan ekonomi pada suami dan/atau sistem keluarga yang hidup bersama
  • masalah keuangan
  • kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
  • konflik keluarga atau perdebatan
  • kurangnya kontrol dan kekuatan atas hidupnya sendiri secara umum
  • kurangnya persamaan hak

Pengantin wanita muda kerap kali dibawa menjauh dari rekan-rekan dan keluarganya, karena mereka hidup bersama sang mempelai pria setelah pernikahan. Hasilnya adalah mereka kehilangan dukungan dari keluarga dan teman-teman mereka sendiri. Mereka dibuat tunduk pada hubungan seksual dini dan tak diinginkan. Ketidaktahuan dan usia mereka yang masih sangat muda membuat mereka sangat rentan dan kemungkinan akan mengalami kekerasan dari pasangan mereka daripada wanita-wanita yang menikah lebih terlambat.

Hal-hal seperti ini membuat mereka lebih berisiko melakukan bunuh diri.

Sources
  • Felicitas Heyne, Psychologist
  • Audiopedia ID: id020904